Mulai dari misinformasi dan serangan siber yang tidak terlihat, hingga AI yang tidak bertanggung jawab yang dapat menyebabkan banyak kematian, para ahli futuris telah memperkirakan betapa cepatnya perubahan teknologi dapat mempengaruhi dunia kita pada tahun 2040.
Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi komputer dan sistem yang semakin saling terkait, penting untuk mengetahui bagaimana kemajuan teknologi yang pesat ini dapat berdampak pada dunia agar kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah dampak terburuk.
Dengan menggunakan studi Delphi, sebuah teknik peramalan yang terkenal, tim peneliti keamanan siber yang dipimpin oleh akademisi dari Universitas Lancaster mewawancarai 12 pakar teknologi masa depan.
Para ahli tersebut, mulai dari chief technology officer di bidang bisnis, konsultan futuris dan jurnalis teknologi hingga peneliti akademis. Mereka ditanyai bagaimana teknologi tertentu dapat berkembang dan mengubah dunia kita dalam 15 tahun ke depan pada tahun 2040, risiko apa yang mungkin ditimbulkannya, dan bagaimana mengatasi tantangan yang mungkin timbul.
Sebagian besar ahli memperkirakan pertumbuhan eksponensial dalam Kecerdasan Buatan (AI) selama 15 tahun ke depan, dan banyak juga yang menyatakan kekhawatiran bahwa pengembangan AI yang aman dapat diambil jalan pintasnya. Mereka merasa bahwa pemotongan sudut ini dapat didorong oleh negara-negara yang mencari keunggulan kompetitif. Beberapa ahli bahkan menganggap kemungkinan penerapan AI yang buruk dapat menyebabkan insiden yang melibatkan banyak kematian, meskipun ahli lain tidak setuju dengan pandangan ini.
Dr Charles Weir, Dosen di Fakultas Komputasi dan Komunikasi Universitas Lancaster dan peneliti utama studi ini, mengatakan: “Kemajuan teknologi telah membawa, dan akan terus membawa, manfaat besar. Kita juga tahu bahwa ada risiko dalam beberapa teknologi ini, termasuk AI, dan arah pengembangannya—semua orang sudah mendiskusikannya—namun kemungkinan besarnya risiko yang diperkirakan oleh beberapa ahli sangatlah mengejutkan.
“Tetapi dengan memperkirakan potensi risiko yang mungkin terjadi, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk menghindari masalah besar.”
Kekhawatiran penting lainnya yang dimiliki oleh sebagian besar ahli yang terlibat dalam penelitian ini adalah bahwa kemajuan teknologi akan mempermudah penyebaran informasi yang salah. Hal ini berpotensi mempersulit masyarakat untuk membedakan antara kebenaran dan fiksi – yang dapat berdampak pada negara demokrasi.
Dr Weir berkata: “Kami sudah melihat informasi yang salah di jaringan media sosial, dan digunakan oleh beberapa negara. Para ahli memperkirakan bahwa kemajuan teknologi akan mempermudah orang-orang dan pelaku kejahatan untuk terus menyebarkan materi yang menyesatkan pada tahun 2040.”
Teknologi lain diperkirakan tidak akan memberikan dampak sebesar ini pada tahun 2040, termasuk komputasi kuantum yang menurut para ahli akan berdampak dalam jangka waktu yang lebih lama, dan Blockchain yang dianggap oleh sebagian besar ahli sebagai sumber perubahan besar.
Para ahli memperkirakan bahwa:
· Pada tahun 2040, persaingan antar negara dan perusahaan teknologi besar akan mengakibatkan terhambatnya pengembangan AI yang aman
· Komputasi kuantum akan memiliki dampak terbatas pada tahun 2040
· Pada tahun 2040 akan ada kepemilikan aset web publik. Ini akan diidentifikasi dan diperdagangkan melalui token digital
· Pada tahun 2040, akan lebih sulit untuk membedakan kebenaran dan fiksi karena AI yang dapat diakses secara luas dapat menghasilkan konten yang meragukan secara besar-besaran
· Pada tahun 2040, kemampuan untuk membedakan kecelakaan dan kejadian kriminal akan berkurang karena sifat desentralisasi dan kompleksitas sistem
Para peramal juga menawarkan beberapa solusi yang disarankan untuk membantu memitigasi beberapa kekhawatiran yang muncul. Saran mereka termasuk pemerintah memperkenalkan prinsip-prinsip keselamatan pembelian AI, undang-undang baru untuk mengatur keamanan AI. Selain itu, universitas dapat berperan penting dengan memperkenalkan kursus-kursus yang menggabungkan keterampilan teknis dan peraturan perundang-undangan.
Perkiraan ini akan membantu pembuat kebijakan dan profesional teknologi membuat keputusan strategis seputar pengembangan dan penerapan teknologi komputasi baru. Hal tersebut dituangkan dalam makalah 'Interlinked Computing in 2040: Safety, Truth, Ownership and Accountability' yang telah diterbitkan oleh jurnal peer-review Komputer IEEE.
Penulis makalah ini adalah: Charles Weir dan Anna Dyson dari Lancaster University; Olamide Jogunola dan Katie Paxton-Fear dari Universitas Metropolitan Manchester; dan Louise Dennis dari Universitas Manchester.